Berlindung Dari Empat Fitnah yang Membahayakan
عَنْ أَبِى
هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِذَا تَشَهَّدَ
أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ، يَقُولُ: اللَّهُمَّ إِنِّي
أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ
الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ (رواه
مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiallahu
‘anhu mengatakan, Rasulullahi ﷺ bersabda, :Apabila diantara
kalian telah tasyahud akhir, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, ,
beliau mengucapkan “ALLAHUMMA INNI A’UDZUBIKA MIN ‘ADZABI JAHANNAM, WA MIN
‘ADZABILQABRI, WA MIN FITNATILMAHYA WALMAMATI, WA MIN SYARRI FITNATIL
MASIHIDDAJJAL.”
Artinya: Ya Allah aku berlindung
kepadamu dari siksa Jahannam, siksa kubur, dari fitnahnya kehidupan dan kematian,
dan dari keburukan fitnahnya Al Masih Ad-Dajjal.” (HR. Muslim, N0. 588)
Penjelasan Mengapa Harus
Berlindung Dari Empat Hal ini?
1.
Berlindung dari dari siksaan neraka jahannam
اللَّهُمَّ
إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ
Ya allah, sesungguhnya aku
berlindung kepada-Mu dari adzab Jahannam
Rahasia Nabi ﷺ menempatkan urutan pertama berlindung dari adzab Jahannam
karena neraka bagian dari akhirat dimana lamanya waktu 1:1000 dari waktu
di dunia. Sebagaimana dalam hadis nabi,
(يَدْخُلُ
فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ ،
خَمْسِ مِئَةِ عَامٍ)
“Orang beriman yang miskin akan
masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama
dengan 500 tahun.”
Dan ini dipertegas oleh Allah
Ta’ala dalam firman-Nya,
وَإِنَّ
يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
“Sesungguhnya sehari disisi
Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47).
Adapun orang kafir di akhirat
dua kali lebih lama disbanding orang beriman, Allah Ta’ala berfirman,
فِي يَوْمٍ
كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
“Dalam sehari yang kadarnya lima
puluh ribu tahun (QS. Al
Ma’arij: 4)
Begitu lamanya waktu di akhirat,
kondisi ini akan diperparah ketika seseorang masuk ke dalam seburuk-buruk
tempat yaitu neraka jahanam
إنها سآءت
مستقراً ومقاماً
“Sesungguhnya neraka Jahanam itu
seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman” (QS. Al-Furqan: 66).
Keadaan Neraka Jahannam
Abu Hurairah mengatakan,
كُنَّا مَعَ
رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ
-صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا . قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَعْلَمُ. قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ
خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا .
“Kami dulu pernah bersama Rasulullah
ﷺ. Tiba-tiba terdengar suara
sesuatu yang jatuh. Nabi ﷺ lantas bertanya, “Tahukah
kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui.” Nabi ﷺ kemudian menjelaskan, “Ini
adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu
tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini. [HR. Muslim 5082]
Ukuran Fisik Penduduk Neraka
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
ما بين منكبي
الكافر في النار مسيرة ثلاثة أيام للراكب المسرع
“Jarak antara dua ujung pundak
orang kafir di dalam neraka sejauh perjalanan 3 hari yang ditempuh penunggang
kuda yang larinya cepat.” (HR. Bukhari 6551 Muslim 2852)
An-Nawawi mengatakan,
هَذَا كُلُّهُ
لِكَوْنِهِ أَبْلَغَ فِي إِيلَامِهِ وَكُلُّ هَذَا مَقْدُورٌ لِلَّهِ تَعَالَى
يَجِبُ الْإِيمَانِ بِهِ لِإِخْبَارِ الصَّادِقِ بِهِ
Ini semua bertujuan agar lebih
maksimal dalam menyiksanya. Dan ini semua di bawah kekuasaan Allah Ta’ala, yang
wajib kita imani, mengingat adanya berita dari ash-Shodiq (Nabi Muhammad ﷺ) tentang hal ini (Syarh Shahih Muslim, 17:186).
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu
‘anhu,
إن الرجل من
أهل النار ليعظم للنار، حتى يكون الضرس من أضراسه كأحد
“Sesungguhnya orang penduduk
neraka akan membesar ketika masuk neraka, sampai gigi gerahamnya sebesar gunung
Uhud.” (HR. Ahmad 32:13, Syuaib al-Arnauth mengatakan, ‘Sanadnya maushul’ dan
statusnya seperti sabda Nabi ﷺ).
2.
Berlindung dari Adzab Kubur
وَمِنْ عَذَابِ
الْقَبْرِ
(Ya Allah, aku berlindung
kepadaMu) Dan dari siksa kubur
Adzab kubur begitu mengerikan,
bahkan orang kafir akan ditampakkan oleh Allah ‘azza wa jalla neraka tiap
harinya. Sebagaimana firaun dan bala tentaranya
وَحَاقَ بِآَلِ
فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ (45) النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا
وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ
الْعَذَابِ (46)
“Dan Fir’aun beserta kaumnya
dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang , dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat):
“Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras“.” (QS. Al Mu’min: 45-46)
“Sebagian ulama berdalil dengan
ayat ini tentang adanya adzab kubur. … Pendapat inilah yang dipilih oleh
Mujahid, ‘Ikrimah, Maqotil, Muhammad bin Ka’ab. Mereka semua mengatakan bahwa
ayat ini menunjukkan adanya siksa kubur di dunia.” (Al Jaami’ Li Ahkamil
Qur’an, 15/319)
Allah Ta’ala berfirman
يُثَبِّتُ
اللَّهُ الَّذِينَ آَمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الْآَخِرَةِ
“Allah meneguhkan (iman)
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia
dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa
yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim:
27)
Al Baroo’ bin ‘Aazib mengatakan,
نَزَلَتْ فِى
عَذَابِ الْقَبْرِ
“Ayat ini turun untuk menjelaskan
adanya siksa kubur.” (HR. Muslim)
Begitu dahsyatnya siksa kubur
sampai-sampai khalifah Utsman bin Affan radhillahu ‘anhu menangis
tatkala melewati pemakaman. Suatu hari ada seorang bertanya kepadanya,
تذكر الجنة
والنار ولا تبكي وتبكي من هذا؟
“Tatkala mengingat surga dan
neraka engkau tidak menangis, mengapa engkau menangis ketika melihat
perkuburan?” Utsman pun menjawab, “Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah
ﷺ bersabda:
إن القبر أول
منازل الآخرة فإن نجا منه فما بعده أيسر منه وإن لم ينج منه فما بعده أشد منه
“Sesungguhnya liang kubur adalah
awal perjalanan akhirat. Jika seseorang selamat dari (siksaan)nya maka
perjalanan selanjutnya akan lebih mudah. Namun jika ia tidak selamat dari
(siksaan)nya maka (siksaan) selanjutnya akan lebih kejam.” (HR. Tirmidzi,
beliau berkata, “hasan gharib”. Syaikh al-Albani menghasankannya dalam Misykah
al-Mashabih)
Diantara penyebab siksa kubur
karena air kencing,
قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ, فَإِنَّ
عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ – رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
وَلِلْحَاكِمِ:
– أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ – وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد ِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bersihkanlah
diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing
tersebut.” Diriwayatkan oleh Ad Daruquthni.
3.
Berlindung dari Fitnah Kehidupan Dunia dan Kematian
وَمِنْ
فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
(Ya Allah, aku berlindung
kepadaMu) dari fitnahnya kehidupan dunia dan kematian
Fitnah hidup: semua fitnah yang
dijumpai seseorang dalam hidupnya. Baik yang menimpa agamanya atau urusan
dunianya. Seseorang mendapatkan musibah yang menimpa dirinya, hartanya,
keluarganya, kerabatnya, dst. Demikian pula, termasuk fitnah hidup adalah
fitnah yang menimpa agama seseorang. Seperti penyimpangan dari agama dan
syariat Allah, termasuk fitnah bagi kehidupan manusia. Sebagaimana yang
dikhawatirkan Nabi ﷺ
إِنَّ مِمَّا
أَخْشَى عَلَيْكُمْ شَهَوَاتِ الْغَيِّ فِي بُطُونِكُمْ وَ فُرُوجِكُمْ
وَمُضِلَّاتِ الْفِتَنِ
Sesungguhnya di antara yang aku
takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada
kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan. [HR. Ahmad dari Abu Barzah
Al-Aslami. Dishahihkan oleh Syaikh Badrul Badr di dalam ta’liq Kasyful Kurbah,
hal: 21]
Sedangkan fitnah kematian,
diantaranya adalah adzab kubur. Mayit ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir.
Semua pertanyaan dan ancaman siksa di kuburan, termasuk fitnah kematian.
Sebagaian ulama menjelaskan bahwa
fitnah kematian ini bisa jadi ketika seseorang dalam keadaan sakaratul maut.
Karena begitu sakitnya seseorang dalam keadaan naza’. Tidak hanya itu saja,
kadang setan akan mendatangi seseorang dalam keadaan naza’ untuk menggodanya.
Diantara kisah yang sangat
masyhur adalah detik-detik akan meninggalnya Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah.
Disebutkan, bahwa anaknya yg bernama Sholeh sedang duduk disamping Imam Ahmad.
Tiba-tiba beliau berkeringat dan seperti mengigau dengan berteriak, “Tidak,
menjauhlah.. tidak menjauhlah..tidak menjauhlah.” Lalu Shaleh membangunkan
ayahnya dan bertanya ada apa gerangan. Kemudian Imam ahmad mengatakan, “Anakku,
sesungguhnya setan mendatangi sambil berkata ‘ Wahai imam Ahmad, jangan pergi..
sungguh aku merasa kehilanganmu.. lalu aku jawab, “tidak,, menjauhlah..!!”
sampai tiga kali.
Subhanallah, setan hendak menjerumuskan
Imam Ahmad diakhir hidupnya agar dia meninggal dalam keadaan Ujub. Namun Allah
melindungi imam Ahmad dari gangguan setan yang terkutuk ini.
Benarlah apa yang dikatakan
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam..
وَإِنَّمَا
الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا
“Nilai amal, dintentukan keadaan
akhirnya.” (HR. Bukhari 6493,
Ibn Hibban 339 dan yang lainnya)
Semoga Allah menyelamatkan kita
dari semua tipu daya setan.
اللَّهُمَّ يَا
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Ya Allah, Dzat yang
membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu.
4.
Berlindung dari Keburukan Fitnah Dajjal Al-Masih
وَمِنْ شَرِّ
فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
(Ya Allah, aku berlindung
kepadaMu) dari keburukan fitnah Al Masih Ad Dajjal
Dajjal merupakan fitnah terbesar
umat ini di akhir zaman, sehingga para Nabi selalu mewanti-wanti umatnya dari
fitnah Dajjal. Dalam sebuah hadits shahih disebutkan,
مَا بَيْنَ
خَلْقِ آدَمَ إِلَى قِيَامِ السَّاعَةِ خَلْقٌ أَكْبَرُ مِنَ الدَّجَّالِ
“Tidak ada satu pun makhluk sejak
Adam diciptakan hingga terjadinya kiamat yang fitnahnya (cobaannya) lebih besar
dari Dajjal.” (HR. Muslim no.
2946)
Dari Anas, ia berkata, Rasulullah
ﷺ bersabda,
مَا بُعِثَ
نَبِىٌّ إِلاَّ أَنْذَرَ أُمَّتَهُ الأَعْوَرَ الْكَذَّابَ ، أَلاَ إِنَّهُ
أَعْوَرُ ، وَإِنَّ رَبَّكُمْ لَيْسَ بِأَعْوَرَ ، وَإِنَّ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
مَكْتُوبٌ كَافِرٌ
“Tidaklah seorang Nabi pun diutus
selain telah memperingatkan kaumnya terhadap yang buta sebelah lagi pendusta.
Ketahuilah bahwasanya dajjal itu buta sebelah, sedangkan Rabb kalian tidak buta
sebelah. Tertulis di antara kedua matanya “KAAFIR”.” (HR. Bukhari no. 7131)
وَإِنَّ قَبْلَ
خُرُوجِ الدَّجَّالِ ثَلاَثَ سَنَوَاتٍ شِدَادٍ يُصِيبُ النَّاسَ فِيهَا جُوعٌ
شَدِيدٌ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الأُولَى أَنْ تَحْبِسَ ثُلُثَ
مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ
السَّمَاءَ فِى السَّنَةِ الثَّانِيَةِ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ مَطَرِهَا وَيَأْمُرُ
الأَرْضَ فَتَحْبِسُ ثُلُثَىْ نَبَاتِهَا ثُمَّ يَأْمُرُ اللَّهُ السَّمَاءَ فِى
السَّنَةِ الثَّالِثَةِ فَتَحْبِسُ مَطَرَهَا كُلَّهُ فَلاَ تَقْطُرُ قَطْرَةٌ
وَيَأْمُرُ الأَرْضَ فَتَحْبِسُ نَبَاتَهَا كُلَّهُ فَلاَ تُنْبِتُ خَضْرَاءَ
فَلاَ تَبْقَى ذَاتُ ظِلْفٍ إِلاَّ هَلَكَتْ إِلاَّ مَا شَاءَ اللَّهُ ». قِيلَ
فَمَا يُعِيشُ النَّاسَ فِى ذَلِكَ الزَّمَانِ قَالَ « التَّهْلِيلُ
وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّسْبِيحُ وَالتَّحْمِيدُ وَيُجْرَى ذَلِكَ عَلَيْهِمْ
مَجْرَى الطَّعَامِ
“Sesungguhnya tiga tahun sebelum
munculnya Dajjal, adalah waktu yang sangat sulit, di mana manusia akan ditimpa
oleh kelaparan yang sangat, Allah akan memerintahkan kepada langit pada tahun
pertama untuk menahan sepertiga dari hujannya, dan memerintahkan kepada bumi
untuk menahan sepertiga dari tanaman-tanamannya. Dan pada tahun kedua Allah
akan memerintahkan kepada langit untuk menahan dua pertiga dari hujannya dan
memerintahkan kepada bumi untuk menahan duapertiga dari tumbuh-tumbuhannya.
Kemudian di tahun yang ketiga, Allah memerintahkan kepada langit untuk menahan
semua air hujannya, maka ia tidak meneteskan setetes air pun dan Allah
memerintahkan kepada bumi untuk menahan semua tanaman-tanamannya, maka setelah
itu tidak dijumpai satu tanaman hijau yang tumbuh dan semua binatang yang
berkuku akan mati, kecuali yang tidak dikehendaki oleh Allah.” Kemudian para
sahabat bertanya, “Dengan apakah manusia akan hidup pada saat itu?” Beliau
menjawab, “Tahlil, takbir dan tahmid akan sama artinya bagi mereka dengan
makanan.
Tempat Keluarnya Dajjal
Dajjal akan muncul dari arah
timur dari negeri Persia, disebut Khurasan. Dari Abu Bakr Ash Shiddiq, Nabi ﷺ bersabda,
الدَّجَّالُ
يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ
أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal itu keluar dari bumi
sebelah timur yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah
mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”.
يَخْرُجُ
الدَّجَّالُ مِنْ يَهُودِيَّةِ أَصْبَهَانَ مَعَهُ سَبْعُونَ أَلْفاً مِنَ
الْيَهُودِ عَلَيْهِمُ التِّيجَانُ
“Dajjal akan keluar dari
Yahudiyah Ashbahan dan 70.000 orang Yahudi yang memakai mahkota akan jadi
pengikutnya.. [HR. Imam Ahmad]
Dajjal Tidak Akan Memasuki Empat
Masjid
لاَ يَأْتِى
أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى
وَالطُّورَ
“Dajjal tidak akan memasuki empat
masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al
Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Imam Ahmad, Syaikh Syu’aib Al Arnaut
mengatakan sanadnya shahih)
Berapa Lama Dajjal di Muka Bumi?
Para sahabat menanyakan pada
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai berapa lama
Dajjal berada di muka bumi. Mereka berkata,
يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَمَا لَبْثُهُ فِى الأَرْضِ قَالَ « أَرْبَعُونَ يَوْمًا يَوْمٌ كَسَنَةٍ
وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ ».
قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِى كَسَنَةٍ أَتَكْفِينَا
فِيهِ صَلاَةُ يَوْمٍ قَالَ « لاَ اقْدُرُوا لَهُ قَدْرَهُ
“Wahai Rasulullah, berapa lama
Dajjal berada di muka bumi?” Beliau bersabda, “Selama empat puluh hari, di mana
satu harinya seperti setahun, satu harinya lagi seperti sebulan, satu harinya
lagi seperti satu Jum’at (maksudnya: satu minggu, pen), satu hari lagi seperti
hari-hari yang kalian rasakan.” Mereka pun bertanya kembali pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, jika satu hari
bisa sama seperti setahun, apakah kami cukup shalat satu hari saja?” “Tidak.
Namun kalian harus mengira-ngira (waktunya)”, jawab beliau ﷺ.
Dala hadits Abu Bakr Ash Shiddiq,
Rasulullah ﷺ bersabda,
الدَّجَّالُ
يَخْرُجُ مِنْ أَرْضٍ بِالْمَشْرِقِ يُقَالُ لَهَا خُرَاسَانُ يَتْبَعُهُ
أَقْوَامٌ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ
“Dajjal itu keluar dari bumi
sebelah barat yang disebut Khurasan. Dajjal akan diikuti oleh kaum yang wajah
mereka seperti tameng yang dilapisi kulit”. Kata Ibnu Katsir, “Nampaknya
–wallahu a’lam- mereka adalah bangsa Turk yang menjadi penolong Dajjal
nantinya.” (An Nihayah Al
Fitan wal Malahim, 1: 117).
Nabi ﷺ bersabda,
يَنْزِلُ
الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ
يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ
وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً
مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ
“Dajjal akan turun ke Mirqonah
(nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita,
sampai-sampai ada seorang yang pergi ke isterinya, ibunya, putrinya, saudarinya
dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal”. (HR. Ahmad 2: 67. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Dajjal terbunuh didekat Baitul
Maqdis, dibunuh oleh Nabi Isa bin Maryam –alaihis salam-, sebagaimana
yang disebutkan dalam hadits:
يَقتل ابنُ
مريم الدجالَ بباب لُدّ
رواه مسلم ( 2937 ) من حديث النواس بن سمعان
رواه مسلم ( 2937 ) من حديث النواس بن سمعان
“Ibnu Maryam akan membunuh Dajjal
di pintu “Ludd”. (HR. Muslim
2937 dari hadits an Nuwas bin Sam’an)
Wallahu A’lam.
Disusun oleh Abu Najmah
Minanurrohman
Komentar